Saturday 14 February 2015

Sebatas Rasa

Hubungan ini semakin tua
Tak pernah terbersit dibenakku bila ini akan terjadi
Bahwa aku sudah tidak menjadi idolamu
Ya, aku bersedih
Telah banyak celaku yang kau tahu
Dan akhirnya ku tergeser
Oleh ribuan rasa benci
Oleh ribuan kalimat kecewa

Aku ingin menangis
Tapi tidak disini
Tidak sendiri dalam kamar gelap ini
Aku ingin menangis didekatmu
Agar kau bisa rasakan
Apa yang ku rasa
Agar kau bisa sinkronkan
Rasamu dan rasaku

Andai kau tahu
Hancurnya hatiku
Saat membaca setiap postingmu
Penuh kekecewaan terhadapku
Aku terdiam
Mengingat kembali semua janjimu
Tentang kewajiban seorang istri
Itu yang kau janjikan dan buatku damai

Tapi emosi buatmu lupa
Aku pun tak berhak menuntut
Karena aku bukan suamimu
Dan kau pun tak bersalah
Karena hubungan ini sebatas rasa

BatasHidup

Dan Pintaku

Aku akan selalu menulis untuk mu
Tentang mu dan tentang kita

Aku tak seperti malaikat
Yang memiliki nilai-nilai mulia dalam sikap
Yang ku bisa hanya meneliti setiap cela lalu ikut mencela
Dan mencoba belajar bijak melalui untaian kata

Aku bukan penulis yang pandai merangkai abjad
Akupun bukan pujangga yang pandai merangkai kata
Aku hanya pena yang tak jelas mau kemana
Bersahabat kertas tanpa arah

Aku tak seperti cermin
Yang sempurna refleksikan setiap lekuk dari tubuhmu
Dan biaskan pelangi sesempurna anganmu

Salahku
Mencintaimu dengan buta
Menyayangimu dengan nafsu
Dan terjerembab kesempurnaan dunia

Salahku
Perhatikan detail tingkahmu
Tak ingin terpercik noda
Hinggaku mendiktemu

Dan pintaku
Sudahi emosi diri
Benahi komitmen lalu
Kita lanjutkan cerita ini
Aku menantikan ceritamu

BatasHidup