Pagi di langit kedua salah satu gedung perkantoran Jakarta
Terdiamku teringat berjuta kata rindu yang kau sampaikan
Dimana sosok ku masih menghantui harimu
Meski satu tahun telah kita lewati
Dengan cerita hidup yang berbeda
Namun hadirku masih tetap kau nantikan
Asa mu ingin untuk bernafas bersama kembali
Teringat kalimat yang pernah ku coretkan di awan
Bahwa skenario Tuhan yang terbaik
Ya coretan tersebut tak mungkin terbantahkan
Nikmati saja prosesNya
Karena akan berakhir dengan senyuman rasa syukur
Berdoalah yakinkan hati bahwa Tuhan
Sudah mempersiapkan sesuatu yang indah
Untuk hari-harimu dan hari-hariku
Meskipun kita tak hidup satu atap
Seperti apa yang kita impikan
Meskipun kita tak hidup satu atap
Seperti apa yang kita impikan