Monday 17 December 2018

Proses

Pagi di langit kedua salah satu gedung perkantoran Jakarta
Terdiamku teringat berjuta kata rindu yang kau sampaikan
Dimana sosok ku masih menghantui harimu

Meski satu tahun telah kita lewati
Dengan cerita hidup yang berbeda
 Namun hadirku masih tetap kau nantikan
Asa mu ingin untuk bernafas bersama kembali

Teringat kalimat yang pernah ku coretkan di awan
Bahwa skenario Tuhan yang terbaik
Ya coretan tersebut tak mungkin terbantahkan
Nikmati saja prosesNya
Karena akan berakhir dengan senyuman rasa syukur

Berdoalah yakinkan hati bahwa Tuhan
Sudah mempersiapkan sesuatu yang indah
Untuk hari-harimu dan hari-hariku
Meskipun kita tak hidup satu atap
Seperti apa yang kita impikan


Monday 3 December 2018

Tak Lagi Sama

Masa itu telah meninggalkan ku
Melangkah jauh sejauh yang ia bisa
Tak ada lagi pelangi 
Tak ada lagi hujan
Tak ada lagi kabut 
Hanya air mata yang sesekali muncul
Seakan mewakili hadirnya 

Terlalu banyak goresan
Terlalu banyak lekukan
Sulit untuk kembali menjadi sempurna
Bahkan sebagian memori
Masih dikuasai wangi kulitnya 

Rasa memang tak bisa disalahkan
Ego terlalu berkuasa
Hasrat ingin selalu terlampiaskan
Cinta memang buta
Tetapi Tuhan tidak
Ia melihat
Ya Tuhan melihat
Ia ingin melihat kau tersenyum
Tetapi tidak lagi dengan pelangi yang sama