Pertemuan waktu itu
Seperti matahari di kala senja
Yang siap hilang di telan malam
Sialnya, kamu tetap tinggal
Merasuk ketulang
Menerobos dinding hati
Kemudian meracuninya
Aku selalu bahagia menatapmu
Menikmati senyummu
Meski senyum itu bukan milikku
Kamu bak sehelai kapas di padang gurun
Yang memiliki dua pilihan
Hilang tersapu angin
Atau lenyap tertimbun debu
Aku tahu maksud Tuhan
Menyisipkanmu dalam kisah hidupku
Ya, agar aku bersyukur
Aku pernah berada diposisimu
Di cintai dalam diam
Dan dinantikan dalam angan